KKN (Karena Kau Nyata) Melukis Awan Kalbu


Afi dan Ayu sebagai tokoh utama dalam tulisan Mursidi, yang berjudul KKN 1999. Walaupun didalamnya juga ada Abah, Umi, tunangannya si Ayu serta tokoh- tokoh lain yang terlibat.

Dari kegiatan KKN di desa, timbullah benih- benih kasih sayang antar teman, menyebabkan kedekatan emosional dengan latar suasana pedesaan yang apik berkesan.

Sebenarnya inti cerita dari awal sampai akhir, mengusung nilai etika dan kesopanan yang dibungkus dengan nuansa romansa anak muda, yang harapannya mudah diterima di semua kalangan. Tidak muluk- muluk, walaupun memang diakui kata yang dipakai kadang agak lebay. No problem, maksud utama menebar kabaikan apapun caranya, kayaknya masih aman. Seperti kata- kata ini :

Seorang anak kecil belajar berfikir dan mau berkorban untuk orang yang dicintainya. Ibarat belalang yang mengejar burung terbang diangkasa. Walaupun tidak pernah kesampaian , paling tidak belalang sudah berusaha sekuat tenaga untuk terbang kemanapun sampainya.

Di bagian akhir dilontarkan titik- titik nasehat pekat. Hentakan hati santri dan guru menjadi penutup cerita dalam buku kecil ini.

Sukses menjadi santri, bukan menjadi terkenal dan terkaya, ter semuanya. Tetapi sukses menjadi santri adalah mampu mengamalkan ilmu yang diperolehnya dalam segala lini kehidupan. Dan menjadi bekal untuk kehidupan dunia akhiratnya.

Suntikan nasehat dari seorang guru menjadi asupan gizi dan tambahan vitamin bagi santri dan siswanya. Do’a guru menjadi pelumas dan mineral, melancarkan saripati makanan dan gizi yang akan diserap oleh tubuh si santri.

Menjadi seorang guru, panutan semua siswa dan santrinya, akan ringan ketika menjadikan uswah di titik paling depan. Akan tetapi kalau siswa hanya di jejali dengan angan- angan dikepala mereka yang terlalu tinggi, maka akan menjadikan mereka generasi yang panjang angan- angan. Dan menjadikan anak didik hanya bisa berpangku tangan.

Akurasi yang ditimbulkan dari uswah inilah yang akan menjadi penyebab terjadinya percampuran yang sempurna antara ilmu dan tingkah laku yang baik dalam mengantar anak didik dalam kehidupan yang nyata kelak kemudian hari….

Buku ini hanya didominasi bualan- bualan Afi, walaupun bukan novel, tapi tokoh didalamnya di monopoli oleh Afi dan Ayu. Tokoh lain hanya penyedap. Tokoh lain dalam buku ini hanya menyertai Afi dan Ayu saja. 

Semuanya ada dalam coretan murahan penulis ingusan. Selamat menyelami maknanya.


Posting Komentar

0 Komentar