TUHAN ALLAH & THEOS SANG DEWA Etimologi Dan Sejarah Kata Allah, Tuhan Dan Dewa Serta Gerakan Anti Allah Dalam Terjemahan Alkitab
Buku yang ditulis Thimoty al Awal adalah buku yang sarat dengan dokumen-dokumen otentik yang jarang diketahui publik. Layak dibaca umat kristen baik kaum awam atau hamba-hamba tuhan agar memahami kebenaran dan tidak terseret pada tafsir2 yang tidak sesuai dengan fakta. Dengan pemapapran sekian banyak bukti-bukti akreologi, manuskrip-manuskrip kuno yang berkaitan kajian linguistik dengan topik pembahasan buku ini membawa kita mengenal lebih jauh memahami kewajaran suatu istilah dan historisitas yang sesungguhnya. Dan dengan menampilkan bukti terjamahan alkitab melayu pertama di dunia, terjemahan injil matius karya A.C. Ruyl 1612 yang diterbitkan di belanda th 1629, Thimotiy al Awwal membuktikan bahwa tuduhan kaum Yahweisme ; terjemahan kata Allah dalam terjemahan Alkitab Indonesia (LAI) dipengaruhi awalnya oleh terjemahan Alkitab yang menurut David DS Lumoindong (pengikut Yahweisme) dikerjakan pujangga Melayu Muslim Abdullah bin Abdul kadir munsyi. (https://lumoindong.wordpress.com/2022/08/26/abdullah-bin-adulkadir-munsyi-penerjemah-tuhan-yahweh-menjadi-tuhan-allah/), Sejak itu kata "Allah" masuk kedalam Terjemahan Bahasa Indonesia (pengaruh agama Islam dalam penerjemahan). Opini keliru ini begitu kuat didoktrinkan oleh kalangan pengikut Yahweisme ke publik, bahwasanya Alkitab terjemahan Indonesia memasukkan kata Allah sejak diterjemahkan oleh Abdullah bin Abdul kadir munsyi yang lahir 1796 dan meninggal 1854. Padahal sebenarnya tdk seperti itu. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi bukan satu-satunya penerjemah Alkitab dipertengahan abad 19 M. Bersama Benyamin Keasberry sebagai penerjemah Utama, Abdullah bin Abdul kadir Munsyi adalah pujangga melayu yang dilibatkan untuk menyunting dan memperbaiki terjemahan Alkitab yang sudah dikerjakan oleh Leidecker sebelumnya (meninggal 16 Maret 1701) yang dirasa banyak menggunakan kata yang tidak umum dipakai masyarakat melayu kala itu. Leidecker memakai Bahasa melayu tinggi yang banyak sekali memakai kata2 serapan dari Bahasa Persia, Arab, dsb. Oleh karena itu Benyamin Keasberry bersama Abdullah bin Abdul kadir munsyi melakukan perbaikan terjemahan. Jadi Abdullah bukan satu-satunya penerjemah melainkan pujangga melayu yang dilibatkan untuk menyunting, memperhalus dan membuat terjemahan melayu yang ada menjadi lumrah dan lebih mudah dipahami masyarakat umum saat itu.
Dengan
ditunjukkan bukti bahwa kata "Allah" ternyata sudah dipakai oleh A.C.
Ruyl sejak tahun 1612 (setahun setelah terjemahan King James Version yang
terkenal dibuat), hampir 300 tahun sebelum zaman Abdullah bin abdul kadir
munsyi, maka gugurlah argumnentasi Yahweisme
bahwa kata "Allah" itu pertama kali terjadi dalam terjemahan
Alkitab Bahasa melayu karena ulah Abdulah bin Abdul kadir Munsyi.
Kaum Yahweisme kentara sekali belum baca Alkitab terjemahan A.C.
Ryul 1612 sehingga dengan percaya diri
menyebarkan informasi tidak benar dlm publikasi2 mereka ke mana-mana. Demikian juga semua dokumen-dokumen
manuskrip kuno & data-data arkeologi yang ditunjukkan di sini menggugurkan
semua argumentasi tidak benar seputar penggunaan kata YHWH,
ALLAH & Theos. Bukti
berbicara lebih kuat daripada tafsir dan silat kata. assumsi dan tafsir harus
tunduk pada bukti dan bukan sebaliknya.
Malang
1 September 2025.
Gratia Victory A. Pello
(Apologet & dosen teologi
yang sedang menyelesaikan
prodi S3 Teologi di STTII
Surabaya).



Posting Komentar
0 Komentar