Selama ini banyak jenis puisi yang berkembang. Mulai dari Balada, Elegi, Epigram, Hymne, Ode, Romance, hingga Satire. Begitu juga ragam puisi pendek. Mulai dari puisi dua baris, tiga baris, empat baris, dan lima sampai dengan tujuh baris. Kombinasi kedua ragam inilah yang melahirkan antologi puisi pendek gaya baru . Judul satu kata, cukup lima baris saja, dan tiap baris maksimal lima kata.
Keinginan mengenalkan puisi pendek terinspirasi sejak mewabahnya virus korona atau masa Pandemi Covid-19. Sehingga banyak puisi pendek terurai secara pribadi. Tanpa mengikat tema/isi pesan yang ditulis, para pujangga Jawa Timur dan melompat ke NTB ini, mencurahkan segala perasaan dan isi hatinya. Mereka, penulis puspen (puisi pendek) ini, tetap menjaga untuk menghindari diri dari dua hal yaitu imajinasi pornografi dan unsur SARA.
Posting Komentar
0 Komentar