Buku Terbit 2025
ISA DAN PAULUS DALAM AL-QUR’AN DAN LITERATUR ISLAM
Beberapa sarjana Barat menduga bahwa perubahan huruf vocal akhir itu dipengaruhi oleh analogi nama “Musa” dalam bahasa Arab yang berasal dari kata “Moses”, tetapi kata Isa yang bersamaan dengan kata Musa hanya disebut lima kali dalam al-Qur’an.1
Teori modern menyarankan bahwa kemungkinan ada rujukan juga kepada Isa yang ditemukan dalam beberapa inskripsi Arab pra-Islam, yakni bahwa kata yt diambil dari varian dialek kata hys, sehingga dengan demikian, itu “tiada lain” mengacu pada Isa itu sendiri. Namun, G. Rickmans menentang keras pandangan ini dengan mengatakan bahwa kata yt itu tidak bisa disamakan dengan kata Yesus, dan bahwa di luar teks-teks yt ini tidak pernah disebut-sebut kata Yesus, kecuali dalam dua inskripsi Trinitarian Kristen yang belakangan dan ekslusif.2
Mufasir klasik bersama Baidhawi membuat upaya-upaya rekaan dalam memberikan penjelasan etimologis terkait kata Isa ini, seperti ada yang mengembalikan asal-usul kata itu ke kata “ayasun” yang berarti “warna putih kemerahan”. Baidhawi mengatakan bahwa kata itu merupakan bentuk Arabisasi kata Ishu, yang mungkin berarti sama dengan kata Yeshu dalam
1 Geoffrey Parrinder, Jesus In The Qur’an, (Oneworld Publications, 1965). Terj. M. Isran, Yesus Dalam Qur’an, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2022), hlm. 21.
2 Ibid., dikutip dari: G. Rickmans, Annalecta Bollandia, (Tanpa Kota: Tanpa Penerbit, 1949), lxvii, hlm. 62f; Les Religions Arabes Preislamiques, (Perancis: Universitaires, 1951), hlm. 48.
Posting Komentar
0 Komentar