MENGURAI KONFLIK AGAMA DAN KITAB SUCI Tinjauan Teologis, Historis dan Arkeologis


        Ketiga agama semitik: Yahudi, Kristen dan Islam, secara bersama-sama memproklamirkan relasi istimewanya dengan Ibrahim.1 Orang-orang Yahudi menyebut Ibraham sebagai nenek moyangnya (Ul 6:10; Yos 24:2-3; Maz 105:6; Yoh 8:39-Abinu hu Avraham-). Sedangkan dalam lingkup Kristen, pada permulaan Injil Matius 1:1 dinyatakan bahwa Yesus Kristus: Ben Dawid Ben Avraham (Anak Daud, Anak Ibrahim). Dan dinyatakan lebih jauh dalam Perjanjian Baru (Arab: Al-‘Ahd al-Jadid), bahwa mereka yang percaya pada ke-Almasih-an Yesus telah dihisab secara spiritual menjadi keturunan Ibrahim (Gal 3:29). Kemudian dalam tradisi Islam sendiri, Ibrahim disebut sebagai Bapa Para Nabi (Abu al-Anbiya). Ia juga disebut sebagai seorang hanif yang muslim (Hanifan Muslima, Qs.Ali Imran 3: 67).2

Posting Komentar

0 Komentar