AKHIRNYA MUSIM BERGANTI


        Tidak ada batasan pasti seberapa panjang sebuah cerita dikategorikan cerita pendek (cerpen). Yang pasti ruang yang tersedia jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan novel. Sebagian pihak menyebutkan bahwa cerpen adalah cerita yang sanggup kita tuntaskan membacanya sekali duduk.

        Apakah keterbatasan jatah halaman bagi sebuah cerpen akan membatasi ruang untuk eksplorasi perwatakan tokok? Apakah batasan itu juga akan mengurangi tingkat kerumitan peristiwa yang disajikan? Jangan-jangan batasan itu akan membuat tak banyak ruang untuk mengekslorasi dan mendeskripsikan latar yang memukau. Semua tanya itu kembali kepada kelihaian penulisnya dalam menggunakan teknik menulis.

        Melalui pembacaan terhadap cerpen-cerpen dalam antologi “Akhirnya Musim Berganti”, saya mendapati satu kenyataan yang jauh dari tanya-tanya kecurigaan efek dari keterbatasan ruang dalam cerpen. Ternyata pembatasan jumlah halaman tidak berarti mengurangi kedalaman pandangan, keesensian hasil perenungan dan masalah yang diungkap oleh para penulisnya.

        Kemenarikan sebuah kisah ternyata bergantung pada bagaimana penulis menyampaikan dunia rekaan dan kepada siapa dunia rekaan itu disajikan. Intinya bukan faktor luasnya ruang dan jumlah halaman yang tersedia. Namun lebih pada kemampuan penulisnya untuk menyampaikan daya gugah, daya sugesti untuk menumbuhkan daya imajinasi pembaca.

Posting Komentar

0 Komentar