MANAJEMEN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN


        Dalam keadaan serba sulit, akhirnya dapat juga diselesaikan buku yang berjudul “Manajeman Pembinaan Karakter Berbasis Pesantren”.

        Terimakasih yang tak terhingga kepada semua kawan-kawan yang telah mendorong membantu saya dalam mewujudkan niat baik ini, untuk menjadikan buku ini sebagai bahan bacaan bagi pembaca, pendidik, mahasiswa dan dosen sebagai literature.

        Manajemen Pembinaan Karakter Berbasis Pesantren Ingat perkataan Ali bin Abi thalib “Didiklah putra-putrimu, karena dia diciptakan tidak sama dengan zaman/masamu” (atsar sahabat).

          Ayah dan ibu-lah yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak-anaknya, karena mereka akan menghadapi masa depan hidupnya dengan pendidikanlah mereka dipersiapkan untuk masa depan yang gemilang.

        Secara eksplisit Ali bin Abi Thalib lebih tegas lagi mengatakan: “didiklah putra-putrimu pandai memanah, berenang dan menenun/jahit-menjahit (atsar sahabat).

        Untuk mencapai tujuan dari atsar ini tidaklah mudah, ayah dan ibu di rumah hanya mengajar dan mendidik yang penting-penting saja, tidak selengkap di sekolah secara formil. Untuk mencapai kesempurnaan dalam pembinaan pendidikan, sehingga menghasilkan karakter atau ahlak yang mulia, anggun sesuai dengan ajaran Islam yang di bawah oleh Nabi Muhammad SAW. Maka sangat diperlukan lembaga pendidikan yang mumpuni dalam mencapai karakter ini. Alternatif lembaga pendidikan yang bisa menjamin anak didik adalah mereka yang boarding school kan atau tinggal di asrama.

        Sekolah dengan boarding school adalah full time 24 jam sehari semalam. Penuh dengan kegiatan belajar formal dan ekstrakurikuler mulai dari pukul 04.30 sampai 20.00 Wib. Mulai dari sholat tahajud sampai waktu untuk istirahat dengan jadwal yang telah tersusun rapi. Inilah contoh kegiatan anak berbasis pesantren. Mereka yang telah menamatkan belajar di pesantren sudah tampak karakter atau tingkah lakunya di Manajemen Pembinaan Karakter Berbasis Pesantren tengah-tengah masyarakat, kelihatan secara serius mereka dengan tawaduk menjalankan ibadah.

Bila kita ingat pahlawan di Indonesia, mereka berasal dari basis pesantren, mereka belajar ilmu secara keseluruhan (ilmu umum dan ilmu agama Islam) dan juga ikut berjuang melawan penjajah sampai Indonesia merdeka tahun 1945.

Posting Komentar

0 Komentar