TERPAUT
‘Terpaut’ Hanya lompatan-lompatan emosi yang secara acak
membentuk sebuah cerita. Dengan menghadirkan topik yang berbeda- beda, tapi diharapkan
akan bertemu dalam tujuan yang sama.
Mengungkap
rahasia kehidupan yang memiliki sudut pandang lebih dari satu. Tergantung siapa
yang membaca dan dimana. Akan tetapi karena keterbatasan penulis, belum bisa
menyampaikan seperti
apa yang
diinginkan. Tidaklah apa- apa.
Wio tokoh
utamanya.. Pertama, cerita Wio dengan
Pak Dharmawan. Tentang Wio di SMA. Terus, Wio di kampus sebelum jadi guru,
berteman dengan Maman, Jamila, Arkan dan Bondan, ketika Kuliah. Terakhir Ketika
Pak Wio sudah jadi seorang guru.
Cerita yang
melompat kesana kemari, tapi tetap dengan satu tokoh utama, Wio. Angan-
angannya, pemikiran dan cita- citanya, sampai kehidupannya sebagai guru bersama
teman sejawatnya yang sangat baik, Pak Dharmawan.
Bahkan ada
cerita surga, ibu dan anak dipinggir kolam, melihat itik untuk menyadarkan hati
anaknya yang angkuh.
Seperti potongan lamunan angan Wio,
sebagai berikut: “Berasa sakit dikuping yang selalu ditahan dengan mata memejam
seakan tak kuat meredam kenyataan yang sangat pahit terpusatkan dalam angan
yang mendalam. Mencekam di mata, berdarah di rasa.”
“Tuhan, … sedih ini dari-Mu, senang juga
dari-Mu, Engkau kuasa mengganti yang sekarang berlebihan menjadi serba
kekurangan, Engkapun bisa mengganti yang sekarang sangat kekurangan menjadi
berlebih. Engkau Maha Kuasa, Tuhanku….”
Bacalah
sampai habis buku ini. Semuanya terpaut menjadi satu kesatuan lakon yang sederhana
dengan kesan sempurna.
Posting Komentar
0 Komentar