Kau Lukai Inner Child ku
Astri dilahirkan dalam keluarga yang berkecukupan. Dia
tinggal bersama kedua orang tuanya, pak Bagas dan bu Bagas, juga kakaknya yang
bernama Dika. Sayangnya, orang tuanya sangat keras dalam mendidik kedua
anaknya. Sejak kecil, Dika dan Astri sering dihukum dengan hukuman yang
berlebihan oleh orang tuanya jika mereka melakukan kesalahan, yaitu dengan
memukul kedua anak itu dengan kayu rotan.
Pak Bagas dan bu Bagas
merasa tidak bersalah dengan hukuman yang mereka lakukan kepada anak - anaknya, menganggap itu hukuman yang bisa
mendidik disiplin yang tinggi, dan menganggap anaknya akan lupa dengan hukuman itu.
Padahal sesungguhya, dengan hukuman yang mereka lakukan, membuat luka dan
trauma yang dalam kepada kedua anaknya hingga mereka dewasa.
Dampak dari perlakuan
kedua orang tuanya, membuat Dika membenci mereka. Dia ingin lepas dari mereka.
Sehingga, sejak lulus SMA, Dika kuliah di Pelayaran. Keinginannya dia bisa
berlayar kemanapun dan pergi meninggalkan kedua orang tuanya. Cita - cita Dika
terwujud. Sejak kuliah sampaidia bekerja dan menikah, dia tidak pernah pulang,
tidak pernah memberi kabar pada orang tuanya dimana dia berada.
Sedangkan Astri, memiliki trauma yang dalam akibat perlakuan orang tuanya. Dia menjadi pribadi yang menutup diri, dan tidak mau berhubungan dengan pria, karena baginya seorang pria akan seperti ayahnya, yang akan memukulnya dengan beringas jika dia menjadi seorang istri. Astripun sering dihantui mimpi buruk sejak kecil, yang mengganggu tidurnya. Sampai usia tigapuluh tujuh tahun, Astri belum menikah.
Sampai suatu saat Astri berkenalan dengan dokter
Farzan, yang mampu mengubah hatinya. Dokter Farzan mampu meyakinkan Astri kalau
dia tidak seperti yang dia takutkan. Dokter Farzan mengajak Astri untuk berobat
ke Psikiater untuk menangani trauma yang mengganggunya. Dari diagnosa Psikiater
itu, Astri tahu kalau dia mengalami Inner Child yang terluka, yaitu kejadian
buruk yang dialaminya di masa kecil, yang terus ada di alam bawah sadarnya
hingga dia dewasa. Dengan psikoterapi yang dilakukan oleh dokter itu, Astri
bisa sembuh dari trauma yang dialaminya.
Akhirnya Astri dan dokter Farzan menikah. Menjelang hari pernikahannya, tanpa terduga, Dika kakaknya, datang bersama istri dan seorang anaknya yang masih berumur empat tahun. Pak Bagas dan bu Bagas sangat bahagia dengan kedatangan Dika, dimana anaknya itu telah menghilang selama betahun - tahun. Tapi kebahagiaan keluarga itu terusik dengan kematian pak Bagas di hari pernikahan Astri, dimana pak Bagas memang sudah menderita sakit beberapa tahun belakangan ini.
Posting Komentar
0 Komentar