KUKERTA Negeri Seribu Kubah, Bakti Sepenuh Hati, Mengabdi Kepada Ibu Pertiwi
Bermudah-mudah dalam teknologi informasi dan komunikasi ternyata juga menggiring dampak buruk, di mana kini kita berada di zaman yang penuh hoaks atau berita bohong yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dan sayangnya diyakini benar, padahal pandemik sudah satu tahun lebih berjalan. Salah kaprah inilah yang menjadi salah satu faktor yang mempermudah penyebaran virus COVID-19, walaupun sering tidak disadari oleh orang yang telah membawa dan menularkannya. Hal yang mendorong kami menulis tema ini ialah karena kami menemukan langsung beberapa orang yang salah paham mengenai realita era pandemik COVID-19. Khususnya mengenai penerapan new normal untuk selalu siaga memproteksi diri, hal ini mengakibatkan munculnya paradigma negatif diiringi sikap anti total terhadap kebenaran yang seharusnya diikuti dan memerangi racun berita bohong yang tersebar di masyarakat.
Semakin mudahnya penyebaran berita bohong berakibat tidak diperketatnya protokol kesehatan, sehingga kasus COVID-19 semakin meningkat tajam, tercatat per 17 Juni 2021 sebanyak 12.624 kasus dan menjadi di atas 20.000 pada tanggal 26 Juni 2021. Jika dibandingkan dengan data 15 Mei 2021, terjadi peningkatan kasus pada tanggal 17 Juni 2021 sekitar lebih dari 50%, diikuti dengan peningkatan kasus kematian berkaitan dengan COVID-19. Bed Occupation Rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU di atas 90%. Setidaknya >24 kabupaten/kota melaporkan keterisian ruang isolasinya di atas 90%. BOR untuk ICU dari berbagai RS mendekati angka 100%.
Posting Komentar
0 Komentar