Gelitik Hati Nurani


        Sungguh sangat bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Berkat anugerahNya kita semua diberkati. Khususnya kepada bapak Achmad Nur Hadi, S.Pd.I saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas diterbitkannya “Gelitik Hati Nurani” sebuah buku kumpulan puisi pendek. Saya perhatikan dan menyimak dengan penuh telaah, ternyata meski puisi ini terdiri dari lima baris dan lima kata perbarisnya tapi, memberi arti sangat dalam serta luas penjabarannya. Buku kumpulan puspen ini (puspen istilah penulisnya), memuat banyak topik dan persoalan hidup. Sehingga dengan membaca judul-judul puspennya benar-benar menjadi tergelitik hati ini untuk membaca. Kalau diperhatikan cukup unik memang. Judulnya saja hanya satu kata. Semula kurang menarik. Namun, lama-kelamaan setelah dibaca berulang kali sungguh berisi penuh makna tersembunyi. Sebagai contoh satu judul yang mengawalinya kita simak di bawah ini :

ALLAH Hanya dengan mengingat-Mu hatiku damai. Tenteram terasa dekat dengan-Mu robbi Di sini, di hati ini Engkau bersemayam Membentengi diri dari hasutan setan Tapi, bila kumelupakan-Mu hancurlah aku

        Ini cukup luar biasa dan mendalam sangat tersembunyi maknanya. Kalau hanya dibaca biasa hasilnya ya biasa. Akan tetapi, jika dikaji secara tasawuf maka sangat rohaniah dan menggelitik hati nurani kita. Karena itu buku ini banyak memberi pencerahan dan pelajaran berharga bagi pembacanya. Demikian pedulinya penulis buku ini terhadap nilai-nilai dan norma kehidupan. Meski juga terdapat humor-humor ringan tapi berisi. Saya pikir buku ini bisa dibaca siapa saja. Khususnya untuk guru bahasa Indonesia bisa dijadikan pengembangan materi pembelajaran sastra di bidang puisi. Sedangkan untuk para siswa dan remaja, bisa dijadikan acuan menciptakan puisi pendek dengan mengikuti ketentuan model puspen dalam buku “Gelitik Hati Nurani”. Wonosari

Posting Komentar

0 Komentar