Persembahan Dari Hati (Kumpulan Puisi Akrostik tentang Orang tua, Guru, dan Sahabat)


        Kata-kata syarat makna tersebut terasa begitu pas untuk mengawali pengantar ini. Bukan berarti karena pada mulanya para penulis puisi dalam antologi ini adalah pengecut. Namun suatu kenyataan bahwa pada naskah yang mereka tuliskan, saya mendapati keberanian yang begitu kompleks. Keberanian awal saat mereka mengikuti seleksi menjadi peserta. Keberanian untuk menerima tantangan menulis dalam waktu pendek. Keberanian untuk coba mengangkat tema-tema yang beragam. Hingga keberanian untuk mempublikasikan sehingga karya-karya ini menemui pembacanya. Kesemuanya bukanlah hal mudah. Hanya mereka yang bukan pengecutlah yang sanggup menaklukkan tantangan itu.

        Hal lain yang membuat puisi karya siswa dalam antologi ini menakjubkan adalah ia telah sempurna mempermalukan saya. Saya menjadi malu karena sempat berencana menyiapkan materi pelatihan dasar dalam menulis puisi. Ternyata mereka sudah sedemikian lancar dan begitu kreatif. Baik saat pencarian ide, bahasa penyajian, hingga penyelipan makna tersirat. Tahap ini dengan pendampingan yang baik akan mengantarkan mereka pada tingkat kemahiran. Saya sangat mendukung kegiatan pelatihan menulis kreatif bagi siswa. Saya optimis siswa-siswi penulis puisi dalam antologi ini akan menjadi penulis terkemuka nantinya.

        Menulis adalah alasan mengapa seseorang layak diistimewakan. Bahkan, layak disayangi melebihi siapapun. Karena menulis adalah keterampilan yang kompleks. seorang penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik, pendengar yang baik, dan biasanya juga pembicara yang baik. Kemampuan menulis adalah bukti bahwa seseorang mampu mencerna informasi, mengolah informasi, dan sanggup mengungkapkan kembali. Oleh karena itu, siapapun yang mampu menuangkan ide, gagasan, pemikiran, pendapat, suasana hati, dan perasaan melalui tulisan adalah sosok yang layak dikagumi.

Posting Komentar

0 Komentar